Kepribadian yang Beranekaragam
Manusia
di dalam menjalani kehidupan ini pasti memilki sifat atau watak yang
berbeda-beda. Perbedaan itu menjadi ciri tersendiri bagi suatu individu agar
lebih dikenal oleh orang lain bahwa itu adalah dirinya. Para ahli psikologi,
psikologi dan antropologi belum menemukan definisi kepribadian yang jelas .
Misalnya ada seorang dosen yang memberikan
tugas kepada mahasiswanya agar sebelum masuk mata kuliahnya harus merangkum
terlebih dahulu mata kuliah yang akan diajarkan dan apabila tidak merangkum
maka mahasiswa tersebut tidak akan boleh masuk mata kuliah tersebut. Dengan
demikian hal itu menjadi identitas tersendiri bagi dosen tersebut bila
dibandingkan dengan dosen lainnya. Inilah yang disebut dengan kepribadian,
yaitu suatu tindakan atau tingkah laku yang konsisten. Jadi suatu individu
memiliki suatu identitas apabila ia melakukan tindakan atau tingkah laku yang
sering dilakukan, dengan demikian ia akan lebih dikenal orang dengan mudah.
Dengan
adanya perbedaan tersebut maka akan menyebabkan keragaman struktur kepribadian
dan kebudayaan. Karena itu kebudayaan daerah satu dengan yang lain berbeda.
Perlu diketahui kepribadian seseorang tidak hanya dari faktor kebiasaan tetapi
dari faktor lingkungan.
Misalnya
seorang individu berada di lingkungan para perokok maka secara otomatis dia
akan mengikuti teman-temannya merokok. Nah disinilah faktor lingkungan itu
timbul. Dengan demikian kepribadian akan muncul apabila ada unsur-unsur yang
membentuk kepribadian tersebut.
Unsur
pertama yaitu pengetahuan. Yaitu seseorang akan memiliki pengetahuan jika dia
menggunakan panca inderanya dan meneruskan ke otak atau reseptor. Mereka
menggunakan panca indera untuk melakukan persepsi, berfantasi atau berkhayal.
Hasil dari itu maka seorang individu akan mendapatkan gambaran mengenai
lingkungannya, adat istiadat, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
tersebut. Hal itu tentu masuk dalam kepribadian seseorang karena tanpa adanya
pengetahuan individu tersebut tidak bisa berbuat apa yang harus dia lakukan
agar lebih mudah dikenal oleh individu yang lain.
Unsur
kedua yaitu perasaan. Setiap individu pasti memiliki perasaan. Tetapi tidak
semua individu memiliki perasaan yang sama pada waktu dan tempat yang sama.
Berarti perasaan itu tergantung bagaimana kita bisa mengendalikan perasaan
tersebut.
Misal pada saat yang panas ada seorang
mahasiswa atau mahasiswi dia sangat lelah dan kemudian teringat minuman dingin
yang begitu segar yaitu coca cola. Disepanjang jalan dia melihat toko tetapi
tidak ada satupun toko yang menjual, sesampai dikos dipinggir kosnya ada sebuah
toko tetapi toko tersebut menjual dengan harga mahal. Dan akhirnya mshasiswa
atau mahasiswi tersebut membeli dia mengabaikan harga coca cola tersebut yang
begitu mahal. Tapi yang namanya perasaan tidak dapat dibohongi.
Unsur
ketiga yaitu dorongan naluri. Dorongan untuk melakukan segala aktifitas dalam
kehidupan ini telah diatur di dalam dorongan naluri atau khususnya dalam gennya
sebagai naluri. Misal dorongan untuk mempertahankan hidup, seks, mencari makan,
bergaul atau interaksi, meniru tingkah laku, berbakti.
Kepribadia
antara orang indonesia dengan orang barat juga berbeda. Mereka menyebutkan
kepribadian orang indonesia sebagai bangsa yang ramah, sopan terhadap semua
orang, mengedepankan sifat gorong royong. Tetapi berbeda dengan orang barat
mereka biasanya tidak memperdulikan orang disekitarnya, mereka hanya
mengedepankan tujuannya masing-masing.
Macam
kepribadian yaitu ada kepribadian individu, kepribadian umum, dan kerpibadian
barat dan kepribadian timur. Kepribadian individu , pengetahuan dan perasaan
masing-masing individu berbeda dengan individu lain. Dan kepribadian individu
sebenarnya di pelajari di dalam psikologi.
Kebiasaan
|
Adat istiadat
Sistem sosial
|
Kepribadian individu
|
Kepribadian umum
|
Keterangan
tabel : kepribadian individu dipelajari oleh ilmu psikologi. Sedangkan
kepribadian umum dipelajari oleh ilmu antropologi
Kepribadian
umum. Kepribadian ini merupakan kepribadian yang dipelajari di dalam
antropologi. Biasanya mereka mendapatkan watak atu kepribadian umum tersebut
dari hasil pengalaman, pergaulan, penelitian terhadap kebudayaan suatu bangsa
atu mungkin hanya kesan-kesan saja. Seorang ahli psikologi Linton dan A
Kardiner melakukan penelitian terhadap penduduk kepulauan Marquesas, di bagian
timur Polinesia dan suku bangsa Tanala di bagian timur Pulau Madagaskar. Mereka
menerapkan metode-metode psikologi dan menganalisis data psikologinya. Hasilnya
adalah buku berjudul The Individual and His-Society.
Dengan
adanya penelitian tersebut maka timbul konsep “kepribadian dasar” yaitu semua
unsur kepribadian yang dimiliki bersama
oleh suatu bagian besar dari warga masyarakat itu. Kepribadian dasar timbul
karena pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa tumbuhnya.
Untuk
mengatahuai ciri-ciri watak pada masing-masing individu perlu dilakukan
penelitian. Penelitian tersebut menggunakan metodologi yaitu mengumpulkan data atau
mengumpulkan suatu sampel kepribadian dari individu-individu yang menjadi objek
penelitian. Selanjutnya individu-individu tersebut diteliti kepribadiannya
dengan menggunakan tes psikologi. Hasilnya akan muncul daftar ciri-ciri watak
masing-masing individu-individu tersebut.
Berdasarkan
konsepsi psikologi, bahwa dengan mempelajari adat istiadat, akan dapat diduga
adanya berbagai unsur kepribadian. Metode penelitian ini dikembangkan oleh ahli
antropologi terkenal yaitu Margaret Mead.
Kepribadian
bangsa timur dengan bangsa barat
memiliki perbedaan. Yaitu bangsa timur atau orang indonesia masih berbau
mistik, gotong royong, ramah, sopan santun. Tetapi adajuga orang berpura-pura
baik, ramah dan santun di hadapan semua orang. Karena bisa jadi ia takut
dimarahi, malu karena takut ditertawakan, ia takut karena apabila mendapat
respon maka bukan respon yang ikhlas. Jadi orang tersebut minder dengan apa
yang telah ia punya sehingga ia menjadi orang lain yang baik, ramah dan sopan
kepada semua orang.
Dengan
demikian kepribadian itu muncul pertama kali dari keluarga. Misalkan di dalam
keluarga tersebut sudah diajarkan hal-hal yang tidak baik maka seorang anak
tersebut akan mempengaruhi kepribadiannnya. Apalagi di dorong oleh lingkungan
yang saling mendukung untuk berbuat hal0hal yang tidak baik. Begitu sebaliknya
Kepribadian
seseorang juga dipengaruhi oleh kebudayaan agama, adat istiadat, dan
norma-norma yang sudah diajarkan. Dengan adanya unsur kebudayaan agama maka
kepribadian akan menyesuaika bagaiman awal mulanya agama tersebut terbentuk dan
siapa perantaranya. Nah disini kita mempelajari sejarah para rosul tersebut dan
kita dapat mengambil hikmah dari cerita sejarah tersebut. Sehinngga kita
langsung dapat berintropeksi diri terhadap diri kita apakah kita sudah sesuai
dengan tuntutan agama sebagaimana diajarkan oleh para rosul atau nabi Muhammad SAW.
Dengan
adanya adat istiadat, bisa mengetahui kebudayaan-kebudayaan dari nenek moyang
yang terdahulu itu seperti apa. Sehinnga dapat dipelajari atau dapat langsung
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan
apabila tidak ada aturan-aturan atau norma yang jelas di kehidupan ini. Mungkin
bumi ini tidak akan tertata rapi, semua individu melakukan aktivitasnya dengan
seenaknya sendiri. Jadi norma disini sangat penting apalagi untuk orang yang
memiliki kepribadian yang buruk. Dengan norma ini kepribadian yang buruk
tersebut dapat dicegah karena ada aturan-aturan tersebut.
Bahan bacaan :
Koentjaraningrat, pengantar ilmu antropologi (jakarta :RINEKA
CIPTA 2009)
Penulis :
Wiji Adiniatul Khasanah, mahasiswa S1
pendidikanLuarSekolah, UniversitasNegeri Semarang 2014
Kontak :
wijiadiniatul@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
komentar dengan bahasa yang sopan