Blogger Widgets

all of me

buku tamu

Minggu, 04 Januari 2015

MAKALAH PENYESUAIAN KBM DI SEKOLAH DENGAN PSH




PENYESUAIAN KBM DI SEKOLAH DENGAN PSH
MAKALAH INI DISUSUN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Dosen Pengampu :
Dr. Khomsun Nurhalim, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dwi Hana (1201414025)
Ellis Intan Nurlaella (1201414043)
Wiji Adiniatul Khasanah (1201414067)
Latia Ayu Permatasari (1201414093)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah  yang berjudul “Penyesuan KBM di Sekolah dengan PSH”. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik kepada kita semua. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Seumur Hidup”. Perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan ktitik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk masukan dalam karya selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.
Semarang,

Penulis



























BAB II
PEMBAHASAN
Dalam rangka pendidikan seumur hidup seorang guru hendaknya menjadi pelajar seumur hidup. Ia hendaknya tidak pernah berhenti belajar dan selalu ingin belajar, sehingga tindakanya itu dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya. Pendeknya dalam rangka pendidikan seumur hidup guru dan murid terikat pada program belajar seumur hidup, sehingga dalam kenyataan mereka merupakan “colearners”.
Salah satu implikasi pendidikan seumur hidup yang paling penting hanya peranan dan keterampilan guru diharapkan berubah, tapi juga ide tentang siapa saja yang disebut “guru” itu akan diperluas. Sebagai akibatnya dirasakan perlunya, dalam hubungan dengan pendidikan seumur hidup, suatu konsep baru tentang apa yang disebut” guru”, atau mungkin apa yang disebut “pendidik”, karena guru selalu diasosiasikan dengan sekolahan formal. Dalam rangka pendidikan seumur hidup yang dimaksud dengan “pendidik” adalah orang-orang yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang teknik, kerja tangan atau...
1.    Kemampuan untuk menempatkan informasi
2.    Keterampilan kognitif yang tinggi
3.    Kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah
4.    Kemampuan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai
5.    Mengevaluasi hasil belajar sendiri
6.    Adanya motifasi untuk belajar
7.    Adanya pemahaman diri sendiri
Agar dapat menjadi lebih jelas apa yang dimaksud dengan aktifitas kelas dalam rangka pendidikan seumur hidup perlu adanya analisis kurikulum atas tiga dimensi. Dimensi pertama meliputi :
1.    Metode dan alat belajar mengajar
2.    Aktivitas guru
3.    Aktivitas murid
4.    Evaluasi
Dimensi kedua adalah domain psikhologis :
1.    Fungsi kognitif
2.    Sistem motivasi
3.    Variabel sosialaktif
Dimensi ketiga adalah konsep tentang pendidikan seumur hidup. Karena implikasi teoritis daripada pendidikan seumur hidup berpusat pada integrasi vertical dan integrasi horizontal. Pengkhususan tujuan kurikuliner akan dilukiskan dalam tabel berikut :
Tujuan kelas dalam bidang metode dan bahan belajar mengajar*)
Domain Psikologis
Ciri-ciri Pendidikan Seumur Hidup
Integrasi Horisontal
Integrasi Vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Pengetahuan diajarkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan
·         Semua pengetahuan berkaitan satu dengan yang lain
·         Pengetahuan dapat diperoleh di luar sekolah
·         Contoh-contoh hendaknya diambil dari kehidupan
·         Proyek dan latihan hendaknya didasarkan pada kehidupan sebenarnya
·         Ditekankan pada kesatuan belajar selama hidup
·         Informasi diberikan sesuai dengan umur anak
·         Pengetahuan sekarang merupakan dasar untuk pengetahuan dimasa datang
·         Pengetahuan sekarang dipandang sebagai hasil dimasa lampau
Motivasi
·         Belajar dipandang sebagai tujuan yang diinginkan
·         Diperkuat usaha belajar sendiri
·         Aspirasi kehidupan dihubungkan dengan peranan sekolah
·         Diusahakan keinginan untuk menggunakan tehnik-tehnik yang diperoleh di sekolah di dalam kehidupan dan sebaliknya
·         Harapan akan sukses meningkatkan motivasi
·         Harapan akan kegunaan materi pelajaran memperkuat belajar
·         Diperkuat keinginan untuk belajar lebih lanjut
·         Penghargaan akan keberhasilan dimasa datang mendorong motivasi belajar selanjutnya
·         Prospek perubahan meningkatkan motivasi
·         Alat yang dihasilkan lampau digunakan untuk memotivasi belajar baru
·         Metode dan bahan belajar memotivasi belajar lebih lanjut
Afek
·         Pengetahuan merupakan alat untuk mengatasi persoalan hidup
·         Pengetahuan merupakan alat untuk memecahkan problem kehidupan
·         Diri sendiri hendaknya dipandang sebagai bagian dari belajar
·         Sekolah hendaknya dipandang sebagai salah satu sumber informasi diantara sumber lain
·         Ditentukan kesadaran diri sebagai pelajar seumur hidup
·         Murid memutuskan sendiri kegiatan belajar selanjutnya
·         Belajar merupakan persiapan untuk masa datang
·         Belajar merupakan alat yang digunakan terus menerus
·         Perubahan hendaknya dipandang sebagai suatu yang menarik dan menantang
·         Diperkuat keyakinan diri dapat menghadapi masa depan dengan baik


Tujuan kelas dalam bidang Aktifitas Siswa *)
Domain Psikhologis
Ciri-ciri Pendidikan Seumur Hidup
Integrasi Horisontal
Integrasi Vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Siswa menerapkan pengetahuan dari disiplin ilmu yang satu ke yang lain
·         Siswa menerapkan metode disiplin ilmu yang satu ke yang lain
·         Siswa kenal akan taktik suatu disiplin ilmu dan mengetahui dasar umumnya
·         Siswa menerapkan ketrampilan yang diperoleh di sekolah untuk masalah-masalah luar sekolah
·         Siswa memperkenalkan contoh dan bahan-bahan dari luar sekolah
·         Siswa kenal akan berbagai sumber belajar
·         Siswa menggunakan belajar sebelumnya sebagai basis belajar yang sekarang
·         Siswa mengetahui belajar sekarang sebagai basis belajar di masa datang
·         Siswa menganalisis hubungan belajar yang lalu dengan problem yang dihadapi sekarang
·         Siswa bertindak sebagai sumber informasi bagi anak lebih mudah dan mencari informasi dari yang lain
·         Siswa merencanakan belajar untuk masa datang
Motivasi
·         Siswa berusaha untuk selalu belajar hal-hal baru
·         Pengalaman siswa dalam memberikan kepuasan dan kesenangan
·         Siswa memperlihatkan keinginan untuk menetapkan pengetahuannya dalam kehidupan luar sekolah
·         Siswa mencari masalah secara inovatif dan menggunakan berbagai disiplin ilmu
·         Siswa memperlihatkan kemauan untuk berperan sebagai pemimpin, sebagai “tutor” bagi teman temannya dan cologennya
·         Siswa berusaha belajar bila dihadapan pada problim baru yang tidak dapat dipecahkan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya
·         Siswa merasa puas bila masalah lama dapat dipecahkan dengan belajar yang sekarang
·         Siswa berusaha secara aktif mendapatkan kesempatan belajar terus
Afek
·         Siswa memperlakukan belajar sebagai alat untuk memecahkan masalah
·         Siswa memandan sekolah sebagai bagian dari jaringan belajar
·         Siswa memandangi dirinya sebagai bagian dari jaringan belajar
·         Siswa memandang pengetahuan sebagai suatu kesatuan
·         Siswa memandang dirinya sebagai pemimpin, sebagai inovator dan juga sebagai pengikut
·         Siswa menunjukan pengertian bahwa belajar merupakan alat untuk perkembangan diri dimasa datang
·         Siswa mengetahui kurang memadainya pengetahuannya sekarang untuk memecahkan problim-problim yang dihadapinya dimasa datang
·         Siswa mengetahui bahwa ia mampu untuk menghadapi peranan sosial yang berubah
·         Siswa merencanakan belajar untuk masa datang
Tujuan kelas dalam bidang Evaluasi *)
Domain Psikhologis
Ciri-ciri Pendidikan Seumur Hidup
Integrasi Horisontal
Integrasi Vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Kridit positif diberikan terhadap pengenalan hubungan antar pengetahuan
·         Evaluasi terutama ditekankan pada aplikasi pengetahuan untuk memecahkan problem
·         Fungsi evaluasi memberikan informasi atau balikan mengenai kekurangan efisiensian pengetahuan, dan bukan untuk menyaring siswa
·         Kridit diberikan kepada kegiatan-kegiatan luar sekolah
·         Evaluasi mendiagnosis ketidak efisiesian hasil kerja masa lalu dan mencangkup tindakan remidi
·         Evaluasi menunjukan memadainya belajar sekarang sebagai basis belajar dimasa datang
·         Evaluasi menyiapkan untuk loncatan terhadap belajar yang baru, penilaian kembali, dan sebgainya, dan bukan merupakan tujuan evaluasi mandiri
·         Evaluasi merupakan basis untuk perencanaan belajar yang akan datang
Motivasi
·         Evaluasi menghargai penerapan ketrampilan sekolah didalam kehidupan
·         Evaluasi menghargai penerapan ketrampilan luar sekolah di dalam sekolah
·         Prosedur evaluasi digunakan untuk memperkuat penilaian diri sendiri
·         Evaluasi digunakan untuk memotivasi belajar yang baru
·         Evaluasi membantu memperkuat aspirasi yang realistis
·         Evaluasi mendorong keinginan untuk belajar dimasa datang
·         Evaluasi membentuk pengharapan yang masuk akal terhadap masa yang akan datang
·         Evaluasi menciptakan harapan sukses dimasa datang
·         Evaluasi membawa kearah pencapaian tujuan
Afek
·         Evaluasi menitikberatkan pada kejelasan pengertian mengenai diri sendiri dan kemampuan sendiri
·         Evaluasi akan memperkuat citra kemampuan diri didalam berbagai bidang
·         Evaluasi memberikan bimbingan mengenai hubungan antara siswa dengan kehidupan
·         Evaluasi dapat mengintegrasikan informasi dari luar sekolah
·         Evaluasi mengintegrasikan orang-orang di luar sekolah(misalnya orang tua murid)
·         Evaluasi memberikan gambaran yang reasonable bagaimana perkembangan diri sendiri di masa datang
·         Evaluasi memberikan keyakinan pada diri siswa mengenai kemampuannya untuk mengatasi persoalan di masa datang
·         Evaluasi membentuk citra diri sebagai pribadi yang mampu belajar terus
Pemanfaatan Sumber-sumber Belajar
seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pandangan pokok dalam pendidikan seumur hidup ialah karena pendidikan berlangsung di dalam dan di luar sekolah. Selanjutnya dalam pendidikan seumur hidup, sekolah perlu menanamkan motivasi pada siswa agar selalu merasa butuh untuk belajar lebih lanjut. Dalam rangka inilah sekolah seharusnya membiasakan anak menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sumber yang dapat digunakan oleh siswa baik secara sendiri maupun secara bersama-sama, biasanya di dalam suatu cara yang informal akan membantu belajar. Ada dua macam sumber belajar yaitu :
1.    Sumber belajar yang dikembangkan dan disiapkan untuk membantu belajar
2.    Sumber belajar yang tidak direncanakan secara khusus untuk pengajaran, tetapi dapat digunakan untuk belajar
Sumber-sumber itu meliputi :
1.    Massage , informasi yang disampaikan melalui komponen lain berupa ide, fakta-fakta,pengertian, data.
2.    Manusia , yakni manusia bertindak sebagai pembawa/penyampai pesan
3.    Material , bahan, media atau software yang biasanya menyimpan pesan yang ditampilkan dengan menggunakan alat (hardware) / dapat menampilkan dirinya sendiri.
4.    Alat (device) sering disebut hardware digunakan untuk menampilkan pesan yang terdapat pada bahan.









































BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN










































DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar

komentar dengan bahasa yang sopan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More