LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
MAKALAH
INI DUSUSUSN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
Dosen
Pengampu :
Abdul
Malik, S.Pd.
Disusun
Oleh :
Wiji
Adiniatul Khasanah (1201414067) PLS
Risti
Ainur Rahma (3201414072) Pend. Geografi
Anggit
Pend. Seni Musik
Imas BJS
Lilis
BJS
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
TAHUN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Pui dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas selesainnya makalah yang berjudul “ Lingkungan Pendidikan “. Tak lupa
shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan tauladan baik kepada kita semua. Makalah ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Pendidikan. Perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk masukan dalam karya selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini bermanfaat.
Semarang,
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusiamenurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia
tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam
sistem pendidikanformal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan
mendapat pengaruh darikeluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan
itu sering disebut sebagaitripusat pendidikan.Dengan kata lain proses
perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasilyang maksimal tidak hanya
tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formaldijalankan. Namun juga
tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan
formal.
2. Rumusan Masalah
1) Apakah
pengertian lingkungan pendidikan ?
2) Apa
saja lingkungan pendidikan ?
3) Bagaimana
hubungan lingkungan pendidikan ?
3. Tujuan
1) Menjelaskan
pengertian lingkungan pendidikan
2) Menyebutkan
apa saja lingkungan pendidikan
3) Menjelaskan
hubungan lingkungan pendidikan dengan yang lainnya
4. Manfaat
Dapat
mengetahui dan memperoleh kearifan tentang lingkungan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan
secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Sedangkan
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Dengan mengacu pada pengertian itu,
lingkungan pendidikan dipilah menjadi 3 yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut disebut tri pusat pendidikan.
Selain
konsep tri pusat pendidikan dapat dirancunkan dengan jalur pendidikan (UU No. 2
tahun 1989) yang meliputi jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
2. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga
adalah lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dalam kajian antropologis
disebutkan bahwa manusia mengenal pendidikan sejak manusia ada. Kehidupan masa
depan anak pada masyarakat primitif mudah diprediksi. Hampir dapat dipastikan
kehidupan generasi sang anak nyaris sama dengan pola kehidupan sang orang tua.
Kondisi
ini muncul karena anak merupakan bagian dari keluarga. Adanya berbagai tekanan
dari luar dalam bentuk modernisasi, dan mobilitas sosial baik secara vertikal
maupun horisontal, fungsi kehidupan keluarga pun mengalami perubahan. Perubahan
ini, berkonsentrasi dengan perubahan struktur keluarga dan pola pendidikannya.
Pendidikan
keluarga dipilah menjadi dua yaitu pendidikan prenatal dan postnatal. Dasar
tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi :
·
Motivasi cinta kasih yang menjiwai
hubungan orang tua dengan anak.
·
Motivasi kewajiban moral, sebagai
konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
·
Tanggung jawab sosial.
3. Lingkungan Pendidikan Sekolah
Bertahun-tahun
sepanjang rentang peradabannya, pada awalnya manusia hanya mengenal pendidikan
keluarga dan pendidikan dalam masyarakat. Setelah karena perkembangan peradaban
manusia, orang merasa “tidak mampu” lagi untuk mendidik anaknya. Di Indonesia
sekolah pada awalnya berupa pecantrikan. Setelah islam masuk ke Indonesia
pencantrikan secara sinkritisme dikembangkan menjadi pondok pesantren dari kata
pondok pesantrian.
Setelah
orang barat masuk ke Indonesia, sistem pendidikan ikut terpengaruh karenanya.
Dalam perkembangan lebih lanjut pendidikan sekolah yang dikembangkan oleh
pemerintah karena dianggap lebih modern dan nasionalis (mampu menampung berbagai
perbedaan faham, golongan, agama, suku dan lain-lain). Seiring dengan
perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang sangat
sentral dan belantara pendidikan manusia.
Dasar
tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi tiga hal yaitu :
1.
Tanggung jawab formalkelembagaaan.
2.
Tanggung jawab keilmuan .
3.
Tanggung jawab fungsional.
4. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Menurut
Soerjono Soekanto (1988), dalam setiap masyarakat, baik yang sederhana maupun
yang komplek, terbelakang, atau maju, pasti terdapat pranata-pranata sosial
(sosial intitutions). Kalau dianalisis paling tidak ada 5 pranata sosial yang
terdapat dalam sistem masyarakat, yaitu :
1. Pranata
pendidikan.
2. Pranata
ekonomi.
3. Pranata
politik.
4. Pranata
teknologi.
5. Pranata
moral moral atau etika.
Lingkungan pendidikan
sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
Pendidikan
Formal
|
Pendidikan
Informal
|
Pendidikan
Nonformal
|
1.
Penyelenggaraaan proses pendidikan di gedung
|
Dapat
dilakukan di luar gedung sekolah
|
Dapat
dilakukan dimana saja
|
2.
Peserta didik dituntut persyaratan tertentu
|
Kadang-kadang
ada persyaratan
|
Tidak
ada persyaratan
|
3.
Kurikulum jelas sesuai jenjang yang ditempuh
|
Kurikulum
tidak memiliki jenjang yang jelas
|
Tidak
ada kurikulum
|
4.
Materi berjenjang dan cenderung bersifat akademik
|
Materi
bergantung pada kebutuhan
|
Tidak
ada materi khusus
|
5.
Penyelenggaraan proses pendidikan relatif lama
|
Penyelenggaraaan
relatif singkat
|
Tidak
ada batas waktu
|
6.
Ada persyaratan formal bagi pendidiknya
|
Tidak
harus memenuhi persyaratan formal
|
Tidak
ada persyaratan
|
7.
Ujian seragam dan formal
|
Ujian
bersifat khusus
|
Tidak
mengenal ujian
|
5. Hubungan Sekolah Masyarakat
Analisi mengenai hubungan sekolah dengan masyarakat
sebenarnya merupakan penyederhanaan konsep, sebab sekolah merupakan salah satu
wujud pranata pendidikan, sedangkan pranata pendidikan merupakan salah satu
pranata sosial yang ada dalam masyarakat.
6. Hubungan Transaksional Antar
Sekolah dengan Masyarakat
Menurut
Sanafiah Faisal (1980) dalam Buku Daspend. MKDK IKIP Malang, hubungan antara
sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari 2 segi :
1. Sekolah sebagai
partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan
2. Sekolah sebagai
produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat
Jons sebagaimana dikutip oleh
Kartadinata dan Dantes (1996/1997) mengemukakan ada 5 cara untuk meningkatkan
hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu :
1.
Melalui aktiviats kurikuler para siswa
2.
Aktifitas para guru
3.
Kegiatan ekstra kulikuler
4.
Kunjungan para orang tua siswa atau anggota masyarakat ke sekolah
5.
Melalui media massa
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
komentar dengan bahasa yang sopan