Blogger Widgets

all of me

buku tamu

Minggu, 04 Januari 2015

MAKALAH PIP LINGKUNGAN PENDIDIKAN



 



 



LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MAKALAH INI DUSUSUSN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Abdul Malik, S.Pd.

Disusun Oleh :
Wiji Adiniatul Khasanah (1201414067) PLS
Risti Ainur Rahma (3201414072) Pend. Geografi
Anggit Pend. Seni Musik
Imas  BJS
Lilis BJS



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014/2015


KATA PENGANTAR
Pui dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainnya makalah yang berjudul “ Lingkungan Pendidikan “. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan baik kepada kita semua. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan. Perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk masukan dalam karya selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.

Semarang,

Penyusun












DAFTAR ISI


























BAB I PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusiamenurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikanformal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh darikeluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagaitripusat pendidikan.Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasilyang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formaldijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.


2.  Rumusan Masalah
1)    Apakah pengertian lingkungan pendidikan ?
2)    Apa saja lingkungan pendidikan ?
3)    Bagaimana hubungan lingkungan pendidikan ?
3.  Tujuan
1)    Menjelaskan pengertian lingkungan pendidikan
2)    Menyebutkan apa saja lingkungan pendidikan
3)    Menjelaskan hubungan lingkungan pendidikan dengan yang lainnya
4.  Manfaat
Dapat mengetahui dan memperoleh kearifan tentang lingkungan pendidikan.












BAB II
PEMBAHASAN
1.  Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Dengan mengacu pada pengertian itu, lingkungan pendidikan dipilah menjadi 3 yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut disebut tri pusat pendidikan.
Selain konsep tri pusat pendidikan dapat dirancunkan dengan jalur pendidikan (UU No. 2 tahun 1989) yang meliputi jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
2.  Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dalam kajian antropologis disebutkan bahwa manusia mengenal pendidikan sejak manusia ada. Kehidupan masa depan anak pada masyarakat primitif mudah diprediksi. Hampir dapat dipastikan kehidupan generasi sang anak nyaris sama dengan pola kehidupan sang orang tua.
Kondisi ini muncul karena anak merupakan bagian dari keluarga. Adanya berbagai tekanan dari luar dalam bentuk modernisasi, dan mobilitas sosial baik secara vertikal maupun horisontal, fungsi kehidupan keluarga pun mengalami perubahan. Perubahan ini, berkonsentrasi dengan perubahan struktur keluarga dan pola pendidikannya.
Pendidikan keluarga dipilah menjadi dua yaitu pendidikan prenatal dan postnatal. Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi :
·        Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak.
·        Motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
·        Tanggung jawab sosial.
3.  Lingkungan Pendidikan Sekolah
Bertahun-tahun sepanjang rentang peradabannya, pada awalnya manusia hanya mengenal pendidikan keluarga dan pendidikan dalam masyarakat. Setelah karena perkembangan peradaban manusia, orang merasa “tidak mampu” lagi untuk mendidik anaknya. Di Indonesia sekolah pada awalnya berupa pecantrikan. Setelah islam masuk ke Indonesia pencantrikan secara sinkritisme dikembangkan menjadi pondok pesantren dari kata pondok pesantrian.
Setelah orang barat masuk ke Indonesia, sistem pendidikan ikut terpengaruh karenanya. Dalam perkembangan lebih lanjut pendidikan sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah karena dianggap lebih modern dan nasionalis (mampu menampung berbagai perbedaan faham, golongan, agama, suku dan lain-lain). Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan manusia.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi tiga hal yaitu :
1.     Tanggung jawab formalkelembagaaan.
2.     Tanggung jawab keilmuan .
3.     Tanggung jawab fungsional.
4.  Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto (1988), dalam setiap masyarakat, baik yang sederhana maupun yang komplek, terbelakang, atau maju, pasti terdapat pranata-pranata sosial (sosial intitutions). Kalau dianalisis paling tidak ada 5 pranata sosial yang terdapat dalam sistem masyarakat, yaitu :
1.     Pranata pendidikan.
2.     Pranata ekonomi.
3.     Pranata politik.
4.     Pranata teknologi.
5.     Pranata moral moral atau etika.
Lingkungan pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
Pendidikan Formal
Pendidikan Informal
Pendidikan Nonformal
1.     Penyelenggaraaan proses pendidikan di gedung
Dapat dilakukan di luar gedung sekolah
Dapat dilakukan dimana saja
2.     Peserta didik dituntut persyaratan tertentu
Kadang-kadang ada persyaratan
Tidak ada persyaratan
3.     Kurikulum jelas sesuai jenjang yang ditempuh
Kurikulum tidak memiliki jenjang yang jelas
Tidak ada kurikulum
4.     Materi berjenjang dan cenderung bersifat akademik
Materi bergantung pada kebutuhan
Tidak ada materi khusus
5.     Penyelenggaraan proses pendidikan relatif lama
Penyelenggaraaan relatif singkat
Tidak ada batas waktu
6.     Ada persyaratan formal bagi pendidiknya
Tidak harus memenuhi persyaratan formal
Tidak ada persyaratan
7.     Ujian seragam dan formal
Ujian bersifat khusus
Tidak mengenal ujian

5.  Hubungan Sekolah Masyarakat
Analisi mengenai hubungan sekolah dengan masyarakat sebenarnya merupakan penyederhanaan konsep, sebab sekolah merupakan salah satu wujud pranata pendidikan, sedangkan pranata pendidikan merupakan salah satu pranata sosial yang ada dalam masyarakat.
6.  Hubungan Transaksional Antar Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Sanafiah Faisal (1980) dalam Buku Daspend. MKDK IKIP Malang, hubungan antara sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari 2 segi :
1. Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan
2. Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat
Jons sebagaimana dikutip oleh Kartadinata dan Dantes (1996/1997) mengemukakan ada 5 cara untuk meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu :
1. Melalui aktiviats kurikuler para siswa
2. Aktifitas para guru
3. Kegiatan ekstra kulikuler
4. Kunjungan para orang tua siswa atau anggota masyarakat ke sekolah
5. Melalui media massa


















PENUTUP
Kesimpulan






















DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar

komentar dengan bahasa yang sopan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More